Dampak Obesitas Anak & Pengaruh Televisi, Sebagai Orang Tua, Hal ini Wajib Tahu

Dampak Obesitas Anak & Pengaruh Televisi, Sebagai Orang Tua, Hal ini Wajib Tahu
wahok.com-Dampak Obesitas Anak & Pengaruh Televisi, Sebagai Orang Tua, Hal ini Wajib Tahu

Anak bertubuh gemuk, dambaan setiap ibu. Selain lucu, anak gemuk sering menjadi tolak ukur bahwa anak tersebut sehat.

Maka berlomba-lombalah kaum ibu untuk menyuburkan tubuh si kecil. Padahal, jika pola makan dan pola hidup tak diperhatikan akan terjebak obesitas yang konon menyimpan banyak penyakit dan kesehatan akan tergangu.

Obesitas pada si kecil mulai melanda banyak negara, terutama di kota besar. Menurut Mark Herbes, MD yang bekerja di WHO, "Berat badan di atas normal sebanyak 30% dituding sebagai faktor penyebab berbagai penyakit seperti stroke, jantung koroner, kanker dan diabetes."

Penelitian yang diadakan WHO menunjukkan, tiap tahun di tiap negara, terjadi peningkatan kelebihan berat badan pada anak-anak. Di Amerika misalnya, peningkatan terjadi hampir 30% pertahunnya.

Malaysia, salah satu negara yang memasukan program mengurangi kegemukan pada anak sebagai prioritas nasional. Di negara ini hampir 20% anak-anak mengalami kegemukan. Begitupula di Filipina, Singapura sejak tahun lalu telah melakukan pencegahan obesitas pada anak dan orang dewasa.

Mengapa pada anak-anak bisa mengalami Obesitas?

Genetik
-Bila salah satu orang tua obesitas, diyakini 40% anaknya juga mengalami obesitas. Sedangkan, bila kedua orang tua mengalami obesitas, kemungkinan 80% anak-anaknya juga mengalami obesitas.

-Hormon, juga bisa menyebabkan obesitas, walau kemungkinannya kecil. Biasanya, disebabkan gangguan kelenjar yang mengakibatkan berat badan bertambah.

-Untuk mengatasinya, sebaiknya Anda meminta bantuan tenaga ahli atau pakar untuk menyeimbangkan hormon yang ada dalam tubuh si kecil.

Kurang Perhatian
-Orang tua yang sibuk seringkali tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak. Padahal, anak belum punya cukup pengetahuan makanan apa yang baik untuk dimakan.

-Kurangnya perhatian orang tua juga bisa membuat anak stres. Padahal, ia ingin mendapatkan sentuhan kasih sayang. Walau hanya sekadar elusan tangan. Beberapa anak menghilangkan kekecewaannya dengan makan lebih banyak, jajan makanan tak bergizi di luar batas.

-Anda dapat mengatasinya dengan membuka komunikasi terhadap si kecil. Kalau memang dia ada masalah psikologis seperti pindah rumah, sekolah dan lain-lain, mintalah bantuan psikolog.

Kebiasaan Buruk
-Obesitas kebanyakan terjadi karena kebiasaan makan yang buruk, ujar dr. Lynn Alexander, dari Nutrition and Dietetics Department Women Hospital Singapore.

-Kebiasaan makan makanan murah yang rendah gizi banyak dialami anak-anak usia sekolah karena mereka mendapat uang jajan. Dan, uang sakunya ini dipergunakan untuk membeli makanan murah yang kesehatannya kurang terjaga.

-Mulailah mengajar anak sejak dini dalam memilih makanan bergizi. Mulai dari usia 4 bulan, ketika bayi sudah bisa menyantap sayur dan buah. Biasakan dia menyantap berbagai sayur dan buah sehingga ia terbiasa menyantap makanan penuh gizi.

-Biasakan pula menyantap menu utama 3 kali sehari dan makanan ringan 3 kali sehari dengan kualitas tinggi, seperti kue dari beras, buah dan roti. Hindari makanan manis dan biskuit. Biasanya, anak-anak juga memperoleh makanan jenis ini di luar bersama teman-temannya.

-Jika obesitas sudah terlanjur terjadi, minta bantuan dokter atau ahli gizi untuk menyusun menu keluarga Anda. Jangan biarkan si kecil sendirian menyantap menu itu. Anda sekeluarga harus menyantapnya pula, sehingga si kecil akan terpola menyantap makanan itu dengan senang hati. Hindari pula kebiasaan memberikan hadiah berupa makanan bergula.

Berolahraga
-Selain makanan, jarang berolahraga juga faktor utama penyebab anak mengalami obesitas,  ujar dr. Lynn Alexander.

-Dengan pola makan normal, anak bisa menambah berat badannya. Sekarang ini, karena anak lebih suka berjam-jam di depan layar kaca maka permainan berbentuk gerakan fisik yang biasa dilakukan masa kanak-kanak kita dulu tak lagi dilakukan anak-anak sekarang.

-Mulailah mengagendakan jadwal bersepeda bersama atau lari bersama. Anak akan lebih suka berolahraga jika dilakukan bersama ayah dan ibunya, apalagi diselingi dengan permainan lempar bola, petak umpet dan lain-lain. Cara mudah mengatasi obesitas secara alami dengan diet Cara Mudah Mencegah dan Mengatasi Obesitas Secara Cepat
Dampak Obesitas Anak & Pengaruh Televisi, Sebagai Orang Tua, Hal ini Wajib Tahu

Berikut Perlu kita ketahui Bahwa Dampak Dari Obesitas tersebut untuk kesehatan

Bergesernya Tulang
Kekakuan pada pinggul, rasa sakit, sulit berjalan, akibat bergesernya tulang paha dan kegagalan pertumbuhan cakram paha.

Tumor Otak
Gemuk membuat tekanan di kepala meningkat yang menimbulkan sakit kepala dan penglihatan kabur, membentuk tumor di otak.

Napas Tak Beraturan
Terlepasnya kontrol pernapasan otomatis biasanya diikuti bunyi dengkuran kencang, berhenti bernafas dan sering kali bernafas tak beraturan.

Peran Ibu
Menurut Rochar Strauss, M.D. & Judith Knight, M.D., peneliti di The American Academy of Pediatrics Journal, ibulah yang paling berperan si kecil gemuk atau tidak. Hal ini terjadi karena:

Obesitas pada ibu bisa diturunkan pada anaknya.
-Ibu yang single parent lebih memungkinkan anaknya gemuk.
-Ibu yang tak berpendidikan, terutama pendikan tentang gizi, berpikir anak gemulah yang sehat.

Fakta Tentang Obesitas
  • Kegemukan lebih banyak terjadi pada anak di bawah 2 tahun.
  • Anak di atas usia 11 tahun yang mengalami obesitas, akan terus mengalami obesitas hingga dewasa.
  • Kegemukan pada anak mengalami peningkatan 2% perhari. Ini akibat si kecil lebih suka berjam-jam bermain games. ketimbang melakukan permainan dengan aktivitas fisik.
  • Anak-anak yang menonton televisi (di depan layar kaca) selama 2 jam jarang mengalami obesitas dibanding anak yang berada di depan televisi lebih dari 2 jam.
  • Sepertiga obesitas yang terjadi pada orang dewasa dimulai sejak mereka anak-anak.
  • Obesitas dimulai pada masa anak-anak lebih berbahaya dibanding dimulai usia dewasa.
  • Bayi yang mengkonsumsi ASI resiko obesitasnya lebih rendah dibanding bayi yang meminum susu formula.
  • Anak yang kelebihan lemak sebelum usia 5 tahun, kemungkinan ketika mereka dewasa juga akan mengalami obesitas.
Anak Suka Nonton Televisi
-Paling kesal melihat anak masih duduk di depan televisi sementara saat itu waktunya belajar atau harus tidur. Biasanya untuk melampiaskan kekesalan, ibu langsung mematikan televisi.

-Memang serba salah, disaat dunia informasi dan hiburan berkembang dengan pesat, Anda ingin mengajak anak turut serta menikmati. Tentu supaya tidak dibilang ketinggalan jaman. Sayangnya, karena kurang waspada banyak anak yang justru kecanduan film-film di televisi yang mulai variatif.

-Anak semakin mudah memilih acara yang mereka sukai lewat remote control. Apalagi sekarang, semakin banyak jaringan televisi, lengkap dengan program-program acara yang menggiurkan. Mulai dari film animasi, kartun, semi animasi, hingga film nyata.

-Lantas, apakah sebagai orangtua Anda akan melarang anak menikmati tontonan yang mengasyikkan itu?. Tentu saja tidak. Hanya saja Anda khawatir jika anak akan kecanduan menonton dan mengabaikan kewajibannya. Beberapa hal memang perlu mendapat perhatian Anda.

Dampak Negatif
-Kesenangan anak menonton TV membuat anak kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

-Bisa mengganggu jadual kegiatan lain seperti kegiatan belajar dirumah atau belajar bersama, kursus, kegiatan ekstra kurikuler, dan lain sebagainya.

-Anak bisa meniru adegan-adegan yang ada dalam film atau iklan. Seperti adegan berkelahi, memukul, dan sebagainya.

-Tontonan film bisa juga membentuk suatu perilaku dan sifat tertentu pada diri anak, seperti film yang menceritakan kekasaran ayah pada ibunya. Usai menonton, bisa jadi anak akan membenci ayahnya.

Dampak Positif
-Ada beberapa film yang bisa memacu anak aktif berpikir, seperti film pendidikan, pengenalan dunia flora dan fauna atau tayangan pendidikan membaca. Dengan begitu televisi bisa menjadi media belajar untuk anak.

-Film yang bercerita tentang kehidupan lain seperti kehidupan angkasa luar atau jaman dahulu, akan melatih anak berimajinasi. Dia akan merasakan dunia luar dunianya sehari-hari.

-Televisi tentu sarat dengan informasi terbaru. Dengan menyaksikan tayangan televisi, selain Anda, tentu anak juga akan bertambah informasi.

-Terkadang televisi akan membuat anak lebih kreatif. Apa yang disaksikan anak dalam film, menjadi pancingan si anak untuk mencoba hal-hal baru yang dilihat di televisi.

Jika Anak Gemar Menonton
-Dampingi anak saat menonton televisi dan Anda harus aktif berkomentar. Tentukan acara-acara apa saja yang bisa menjadi tontonan anak. Beri penjelasan, kenapa film ini boleh ditonton sementara film lain tidak boleh.

-Sebaiknya, Anda memiliki banyak kegiatan yang lebih menarik dibanding kegiatan menonton. Dengan demikian kegiatan menonton hanya merupakan kegiatan tambahan.

-Tekankan dalam pengertian yang bisa diterima anak, bahwa selain menonton ada kegiatan lain yang lebih utama, misal belajar. Anda harus menentukan, kegiatan apa saja yang lebih penting selain menonton televisi.

-Tetapkan jam menonton yang disepakati bersama. Anda harus tegas dalam menjalankan aturan ini. Bila perlu beri sangsi kalau anak melanggar.

Demikianlah artikel tentang kesehatan untuk anak dan kita semua, semoga berguna, lihat juga postingan lainya yaitu 4 Cara Sukses Membuat Rapat Lebih Menyenangkan cara terbaru mengatasi obesitas pada anak serta makalah jurnal dokter pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

32 Foto Romantis Mulai Pelukan Sambil Selfie Dan Ciuman, Ucapkan I Love You, Pasti Menyentuh Banget

10 Foto & Video Paling HOT Dj Putri Una Asal Indonesia Fakta Cewek Asal Medan ini Suka Pakai Bikini

19 Contoh TATO Di Jari Tangan Simple, Asli Keren Dan Manis Bagaikan Cincin