WoW ! Wanita Eksotik Diklub Malam Udah Cantik Pasti Oke Gayanya, Serta Gambar Wallpaper
wahok.com-WoW ! Wanita Eksotik Diklub Malam Udah Cantik Pasti Oke Gayanya, Serta Gambar Wallpaper
Sudah beberapa jam Chenny berjemur di teras apartemennya yang mewah, namun kulitnya toh tetap saja tidak berubah seperti yang diinginkannya. "Gue ingin punya kulit yang lebih gelap. Para tamu itu suka cewek yang eksotik," katanya.
Hari ini gadis bermata sipit itu 'bebas merdeka', tak harus menjalankan 'ritual' kesehariannya. "Saat-saat seperti ini, gue bisa melakukan apa saja yang disuka. Termasuk ngobrol sama kamu," ucapnya sembari membetulkan rambut hitamnya yang menutupi sebagian wajah tirusnya. Jenny kemudian mengajak saya tiduran di tempat tidurnya.
Ah... Tiap kali gadis asal Vietnam yang cantik ini menggerakkan anggota tubuhnya, seolah jadi panggilan untuk mendekat. Selain cantik, Chenny memang sangat sensual. Tak heran kalau ia menjadi primadona di Klub B, salah satu klub malam bergaya Jepang yang paling populer di Hongkong.
Sambil merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk, Chenny yang lulusan salah satu perguruan tinggi itu mulai bercerita tentang diri dan pekerjaannya. Chenny tak mengerti apapun tentang Asia, kultur serta perilaku lelakinya sebelum dia pindah ke Hongkong, enam bulan silam. Meski sempat terkaget-kaget, namun si cantik ini belajar dengan cepat.
"Jangan tanya mengapa gue menerjuni dunia ini. Alasannya sangat klise dan pasti membosankan," ucapnya menjawab pertanyaan saya. Tapi beberapa saat kemudian mengalirlah cerita tentang kisah cinta yang kandas serta obsesinya dipuja para lelaki.
Dan selama enam bulan berprofesi sebagai hostes di klub itu, dengarlah pendapatnya tentang lelaki Asia. "Orang Jepang yang terbaik. Mereka pemurah dalam memberikan tip dan tidak ringan tangan alias tukang raba-raba. Orang Hongkong sendiri malahan termasuk yang buruk. Begitu duduk, tangannya langsung berada di atas paha kita," tuturnya panjang lebar.
Selama bekerja di klub itu, Chenny tinggal di sebuah apartemen bersama teman-temannya yang berprofesi serupa. Setidaknya ada 1200 hostes yang mengadu nasib di klub yang dirancang untuk lelaki berkantong tebal dengan 60 ruangan VIP. Klub ini, terutama diperuntukkan bagi kaum bisnismen yang sukses.
Menurut Chenny, para hostes yang rata-rata cantik-cantik itu, terbagi dalam dua tempat. Ada yang bertugas menyambut kedatangan para tamu di lobi klub, sementara itu lainnya memajang diri di ruang kaca. Tanpa mengenakan busana, para hostes menunggu untuk dipilih tamu yang datang.
"Mulanya memang sangat menyakitkan. Seharusnya dengan ijasah yang ada, gue bisa bekerja dengan cukup layak. Cuma mungkin nasib yang menggariskan jalan ini," katanya sambil menghela napas.
Mendengar jawaban itu, saya tak berkomentar. Ruangan pun terasa hening beberapa saat. Sambil menyalakan rokok putihnya, Chenny melanjutkan cerita tentang klub tempatnya bekerja.
Selain menyediakan perempuan untuk menikmati malam panjang, klub tersebut juga menyediakan perhiasan yang mungkin akan dihadiahkan tamu pada hostes yang menemaninya. Memang bukan hal yang aneh, jika sang tamu menghadiahi hostes yang menarik hatinya.
Untuk mempermudah pemesanan, di tiap meja disediakan semacam tombol pemesanan. Tersedia pula brosur yang berisi barang-barang yang tersedia di sana. Setelah tombol ditekan, tanpa menunggu lama seorang pelayan akan segera mengantarkan pesanan tersebut. Asal tahu saja, permata merupakan hadiah yang paling banyak dipilih tamu yang kaya itu.
"Cincin berlian ini, hadiah dari salah seorang tamu yang kepincut berat. Dia bilang, gue mengingatkannya pada mantan pacar yang meninggal dunia. Dulu katanya dia pernah janji akan memberikan pacarnya itu cincin berlian. Namun terus tertunda lantaran tidak punya uang. Dia menganggap, gue titisan pacarnya itu. Gila nggak sih," tuturnya sambil tersenyum. Manis sekali.
Untuk para pebisnis yang jadi anggota tetap klub, diijinkan menyewa ruang VIP. Tapi konon, tidak ada kegiatan melanggar hukum seperti s3ks bebas di sana. "Memang sulit untuk berhubungan seks yang 'sebenarnya' di sana. Tapi bisa dilakukan dengan cara lain," katanya Chenny sembari mengedipkan matanya yang indah.
Memang agak riskan juga kalau ada tamu yang nekad ingin berhubungan badan di ruangan VIP. Soalnya, hampir seluruh dindingnya terbuat dari kaca yang dapat dilihat jelas oleh orang yang melintas di depannya. "Tapi kalau tak kuat melawan godaan, mau apalagi?" lanjut gadis berpostur jangkung ini.
Kebanyakan, bisnismen asal Jepang mendominasi ruang khusus itu. Selain sebagai tempat melakukan pertemuan atau bermesraan, ruang VIP juga jadi tempat berkaraoke, menghilangkan kepenatan kerja.
Bahkan, ada tamu yang selama delapan tahun lebih telah melakukan deal bisnis di klub dan membiarkan meja kantornya kosong. Alasannya tak lain agar segala urusan jadi lebih mudah "Dia membawa klien ke sini, menyuguhkan hiburan, membooking beberapa gadis untuk duduk dengan mereka dan besok paginya, si klien akan dengan lancar menandatangani kontrak yang diincarnya," jelas Chenny lagi.
Selain jadi rejeki bagi si bisnismen, acara seperti itu juga berarti uang nomplok bagi si hostes. Mereka dibayar beberapa kali lipat dari tarif biasa. Hitung saja berapa uang yang bisa dibawa pulang, jika tiap 10 menit mereka dibayar AS$56. Padahal biasanya hanya AS$10 atau sekitar AS$60 per jam. Selain itu, mereka juga masih mendapatkan jatah AS$30 dari pembelian minuman. "Itu adalah bagian terbaik dari pekerjaan ini. Saya mendapatkan keuntungan dengan membuat orang mabuk," katanya.
Satu hal lagi yang harus diingat, ungkap Chenny, para tamu itu selalu benar. Tak peduli betapa buruknya sikap mereka, tidak ada yang bisa membantah atau melawan. "Seperti misalnya tadi amalm, ada dua lelaki yang mabuk berat dan merusak pelbagai perabotan serta mengganggu para hostes. Tapi si bos tak mau menggelandangnya keluar gara-gara dia punya kartu kredit dan dikenal sebagai pelanggan yang royal," tandas Chenny.
Meski berfungsi ganda, para hostes itu tidak diperbolehkan diajak keluar oleh tamu selama jam kerja. Namun, mereka mempunyai germo yang bisa mengatur urusan esek-esek ini setelah jam kerja usai. Para gadis binaan germo ini, diorganisir secara eksklusif. Maksudnya, untuk gadis penari erotis atau lainnya, diatur oleh germo tersendiri.
Hampir semua hal memang diatur secara ketat oleh pihak manajemen. Untuk pakaian penari erotis misalnya, mereka diwajibkan memakai G-string. Padahal sewaktu datang pertama kali, rata-rata para gadis itu menggunakan baju panjang yang menutup hampir semua bagian tubuh. Kebijakan itu sudah termasuk lumayan. Tadinya, tutur Chenny, si bos menginginkan mereka tak menggunakan selembar benang pun.
"Akibatnya, kebanyakan tamu bukannya memperhatikan tarian yang dibawakan, melainkan memelototi tubuh penarinya yang aduhai. Tapi itu bukan masalah kok," katanya.
Entah sudah berapa jam kami berbincang di atas kasurnya yang empuk. Masih banyak cerita yang ingin diungkapkan Chenny dan juga ingin saya ketahui. Cuma, saya memutuskan untuk mengakhirinya karena ia harus beristirahat agar fit bekerja esok hari. "Doakan, saya dapat segera meninggalkan pekerjaan ini," ucapnya.
Tapi ucapan itu mengapung di udara, setelah tiba-tiba terdengar dering telepon dari germonya. "Ada job malam ini. Maaf kita harus berpisah," katanya sambil bergegas mempersiapkan diri. Alamak, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dinihari. "Life must go on," ucapnya singkat.
Gambar nighclub HD Wallpaper Background Desktop PC Dan Handphone
Biografi Profil Salvita Decorte Dan Agama Serta Kumpulan Koleksi Foto Gallery
Sudah beberapa jam Chenny berjemur di teras apartemennya yang mewah, namun kulitnya toh tetap saja tidak berubah seperti yang diinginkannya. "Gue ingin punya kulit yang lebih gelap. Para tamu itu suka cewek yang eksotik," katanya.
Hari ini gadis bermata sipit itu 'bebas merdeka', tak harus menjalankan 'ritual' kesehariannya. "Saat-saat seperti ini, gue bisa melakukan apa saja yang disuka. Termasuk ngobrol sama kamu," ucapnya sembari membetulkan rambut hitamnya yang menutupi sebagian wajah tirusnya. Jenny kemudian mengajak saya tiduran di tempat tidurnya.
Ah... Tiap kali gadis asal Vietnam yang cantik ini menggerakkan anggota tubuhnya, seolah jadi panggilan untuk mendekat. Selain cantik, Chenny memang sangat sensual. Tak heran kalau ia menjadi primadona di Klub B, salah satu klub malam bergaya Jepang yang paling populer di Hongkong.
Sambil merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk, Chenny yang lulusan salah satu perguruan tinggi itu mulai bercerita tentang diri dan pekerjaannya. Chenny tak mengerti apapun tentang Asia, kultur serta perilaku lelakinya sebelum dia pindah ke Hongkong, enam bulan silam. Meski sempat terkaget-kaget, namun si cantik ini belajar dengan cepat.
"Jangan tanya mengapa gue menerjuni dunia ini. Alasannya sangat klise dan pasti membosankan," ucapnya menjawab pertanyaan saya. Tapi beberapa saat kemudian mengalirlah cerita tentang kisah cinta yang kandas serta obsesinya dipuja para lelaki.
Dan selama enam bulan berprofesi sebagai hostes di klub itu, dengarlah pendapatnya tentang lelaki Asia. "Orang Jepang yang terbaik. Mereka pemurah dalam memberikan tip dan tidak ringan tangan alias tukang raba-raba. Orang Hongkong sendiri malahan termasuk yang buruk. Begitu duduk, tangannya langsung berada di atas paha kita," tuturnya panjang lebar.
Selama bekerja di klub itu, Chenny tinggal di sebuah apartemen bersama teman-temannya yang berprofesi serupa. Setidaknya ada 1200 hostes yang mengadu nasib di klub yang dirancang untuk lelaki berkantong tebal dengan 60 ruangan VIP. Klub ini, terutama diperuntukkan bagi kaum bisnismen yang sukses.
Menurut Chenny, para hostes yang rata-rata cantik-cantik itu, terbagi dalam dua tempat. Ada yang bertugas menyambut kedatangan para tamu di lobi klub, sementara itu lainnya memajang diri di ruang kaca. Tanpa mengenakan busana, para hostes menunggu untuk dipilih tamu yang datang.
"Mulanya memang sangat menyakitkan. Seharusnya dengan ijasah yang ada, gue bisa bekerja dengan cukup layak. Cuma mungkin nasib yang menggariskan jalan ini," katanya sambil menghela napas.
Mendengar jawaban itu, saya tak berkomentar. Ruangan pun terasa hening beberapa saat. Sambil menyalakan rokok putihnya, Chenny melanjutkan cerita tentang klub tempatnya bekerja.
Selain menyediakan perempuan untuk menikmati malam panjang, klub tersebut juga menyediakan perhiasan yang mungkin akan dihadiahkan tamu pada hostes yang menemaninya. Memang bukan hal yang aneh, jika sang tamu menghadiahi hostes yang menarik hatinya.
Untuk mempermudah pemesanan, di tiap meja disediakan semacam tombol pemesanan. Tersedia pula brosur yang berisi barang-barang yang tersedia di sana. Setelah tombol ditekan, tanpa menunggu lama seorang pelayan akan segera mengantarkan pesanan tersebut. Asal tahu saja, permata merupakan hadiah yang paling banyak dipilih tamu yang kaya itu.
"Cincin berlian ini, hadiah dari salah seorang tamu yang kepincut berat. Dia bilang, gue mengingatkannya pada mantan pacar yang meninggal dunia. Dulu katanya dia pernah janji akan memberikan pacarnya itu cincin berlian. Namun terus tertunda lantaran tidak punya uang. Dia menganggap, gue titisan pacarnya itu. Gila nggak sih," tuturnya sambil tersenyum. Manis sekali.
Untuk para pebisnis yang jadi anggota tetap klub, diijinkan menyewa ruang VIP. Tapi konon, tidak ada kegiatan melanggar hukum seperti s3ks bebas di sana. "Memang sulit untuk berhubungan seks yang 'sebenarnya' di sana. Tapi bisa dilakukan dengan cara lain," katanya Chenny sembari mengedipkan matanya yang indah.
Kebanyakan, bisnismen asal Jepang mendominasi ruang khusus itu. Selain sebagai tempat melakukan pertemuan atau bermesraan, ruang VIP juga jadi tempat berkaraoke, menghilangkan kepenatan kerja.
Bahkan, ada tamu yang selama delapan tahun lebih telah melakukan deal bisnis di klub dan membiarkan meja kantornya kosong. Alasannya tak lain agar segala urusan jadi lebih mudah "Dia membawa klien ke sini, menyuguhkan hiburan, membooking beberapa gadis untuk duduk dengan mereka dan besok paginya, si klien akan dengan lancar menandatangani kontrak yang diincarnya," jelas Chenny lagi.
Selain jadi rejeki bagi si bisnismen, acara seperti itu juga berarti uang nomplok bagi si hostes. Mereka dibayar beberapa kali lipat dari tarif biasa. Hitung saja berapa uang yang bisa dibawa pulang, jika tiap 10 menit mereka dibayar AS$56. Padahal biasanya hanya AS$10 atau sekitar AS$60 per jam. Selain itu, mereka juga masih mendapatkan jatah AS$30 dari pembelian minuman. "Itu adalah bagian terbaik dari pekerjaan ini. Saya mendapatkan keuntungan dengan membuat orang mabuk," katanya.
Satu hal lagi yang harus diingat, ungkap Chenny, para tamu itu selalu benar. Tak peduli betapa buruknya sikap mereka, tidak ada yang bisa membantah atau melawan. "Seperti misalnya tadi amalm, ada dua lelaki yang mabuk berat dan merusak pelbagai perabotan serta mengganggu para hostes. Tapi si bos tak mau menggelandangnya keluar gara-gara dia punya kartu kredit dan dikenal sebagai pelanggan yang royal," tandas Chenny.
Meski berfungsi ganda, para hostes itu tidak diperbolehkan diajak keluar oleh tamu selama jam kerja. Namun, mereka mempunyai germo yang bisa mengatur urusan esek-esek ini setelah jam kerja usai. Para gadis binaan germo ini, diorganisir secara eksklusif. Maksudnya, untuk gadis penari erotis atau lainnya, diatur oleh germo tersendiri.
Hampir semua hal memang diatur secara ketat oleh pihak manajemen. Untuk pakaian penari erotis misalnya, mereka diwajibkan memakai G-string. Padahal sewaktu datang pertama kali, rata-rata para gadis itu menggunakan baju panjang yang menutup hampir semua bagian tubuh. Kebijakan itu sudah termasuk lumayan. Tadinya, tutur Chenny, si bos menginginkan mereka tak menggunakan selembar benang pun.
"Akibatnya, kebanyakan tamu bukannya memperhatikan tarian yang dibawakan, melainkan memelototi tubuh penarinya yang aduhai. Tapi itu bukan masalah kok," katanya.
Entah sudah berapa jam kami berbincang di atas kasurnya yang empuk. Masih banyak cerita yang ingin diungkapkan Chenny dan juga ingin saya ketahui. Cuma, saya memutuskan untuk mengakhirinya karena ia harus beristirahat agar fit bekerja esok hari. "Doakan, saya dapat segera meninggalkan pekerjaan ini," ucapnya.
Tapi ucapan itu mengapung di udara, setelah tiba-tiba terdengar dering telepon dari germonya. "Ada job malam ini. Maaf kita harus berpisah," katanya sambil bergegas mempersiapkan diri. Alamak, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dinihari. "Life must go on," ucapnya singkat.
Gambar nighclub HD Wallpaper Background Desktop PC Dan Handphone
Cara Download Foto Gambar Desktop Wallpaper HD night club Silahkan Arahkan Cursor Mouse Anda Lalu Klik Kanan Gambar Kemudian "SAVE IMAGE AS.." Ukuran Gambar 1024px 668px Format:jpeg / pngDemikianlah sedikit cerita atau kisah misteri dunia malam yang sangat jarang diketahui orang dan bahkan hal unik bisa anda temukan disana tentang wanita atau perempuan malam dan semua belum tentu nakal, baca juga juga Wisata Alam Pantai Soka Bali Memiliki KeindahanAlami
Biografi Profil Salvita Decorte Dan Agama Serta Kumpulan Koleksi Foto Gallery
Komentar
Posting Komentar