Manfaat Tahu Kedelai Oleh Ahli Peneliti Di Harvard & Columbia University
wahok.com-Manfaat Tahu Kedelai Oleh Ahli Peneliti Di Harvard & Columbia University
Tahu, produk kedelai yang lama digembor-gemborkan sebagai makanan sehat ternyata mempunyai hubungan dengan makin tingginya risiko kemunduran mental pada orang dewasa yang lebih tua, menurut sebuah laporan.
Akan tetapi, studi ini masih merupakan langkah pertama dan tidak dapat secara definitif menentukan apakah konsumsi kedelai menjadi penyebab kemunduran mental atau apakah hal itu terkait dengan suatu faktor gaya hidup lainnya. Diperlukan lebih banyak riset tentang persoalan ini, demikian menurut para peneliti di Harvard dan Columbia University.
"Kemunduran dalam struktur dan fungsi otak yang lebih tajam akibat usia senja (ditemukan) di antara partisipan penelitian yang terbiasa mengkonsumsi tahu lebih sering pada golongan usia pertengahan," demikian ditulis Dr. Lon R. White, dari The Hawaii Center for Health Research di Honolulu, bersama koleganya.
Pria yang memakan dua porsi tahu atau lebih per minggu lebih memperlihatkan kemerosotan mental dan atrofi otak pada usia senja ketimbang orang yang memakan sedikit tahu atau sama sekali tidak memakannya, demikian menurut studi yang berlangsung lama terhadap 8.000 pria Amerika-Jepang yang tinggal di Hawaii.
Selain itu, hasil yang sama juga terlihat pada 502 isteri dari pria yang diamati dalam studi tersebut, demikian menurut laporan dalam edisi April The Journal of the American College of Nutrition tersebut.
Baca juga: Tips Ampuh Mengatasi Rekan Kerja Yang Membosankan
Para pria ini melaporkan konsumsi berbagai jenis makanan mereka pada pertengahan tahun 1960an hingga pada awal 1970an, dan sekitar 20 tahun kemudian, ketika mereka berusia 70 hingga awal 90-an, mereka menjawab berbagai test tentang fungsi mental. Para peneliti ini juga melakukan scan otak pada hampir sebanyak 600 pria dan otopsi pada 290 orang yang telah meninggal.
Orang yang memakan tahu tersebut memang sebagianbesar lahir di Jepang, tetapi para peneliti ini sama sekali tidak dapat menemukan tentang kehidupan awal mereka, seperti konsumsi, nutrisi dan pendidikan yang dapat menjelaskan temuan ini.
Kalau memang Tahu berkaitan dengan dimensia, tidak jelas mengapa di negara-negara Asia, dimana kedelai dikonsumsi jauh lebih sering ketimbang di Amerika Serikat, tidak memperlihatkan tingkat kemunduran mental yang tinggi pada orang tua, demikian menurut laporan tersebut.
Itu mungkin terjadi karena fitoestrogen - suatu zat mirip estrogen yang secara alami terdapat pada kedelai - mungkin mempunyai suatu pengaruh pada otak yang makin tua, demikian pendapat sementara para peneliti ini. Estrogen sangat berhubungan dengan kinerja mental dan struktur otak selama proses penuaan. Wanita di Jepang, yang mengkonsumsi jumlah kedelai yang lebih banyak ketimbang wanita di Barat, mempunyai tingkat penyakit akibat estrogen yang lebih rendah seperti osteoporosis dan kanker payudara.
"Jelas, hasil ini menarik, meskipun harus dilihat sebagai studi awal," demikian menurut editorial yang ditulis oleh Dr. Meir J. Stampfer, dari Harvard School of Public Health, Boston, Massachusetts, dan para koleganya.
Penulis editorial ini menekankan bahwa walaupun data ini berbau "provokatif", terlalu dini mengatakan bahwa Tahu memang terkait dengan kemunduran mental. Diperlukan riset yang sangat banyak sebelum menerapkan temuan ini.
Kemunduran mental merupakan kondisi umum di kalangan orang tua, dan "faktor makanan mungkin terbukti penting untuk mencegahnya, tetapi data terlalu sedikit, dan beberapa studi yang dilakukan terhadap penduduk dalam jumlah besar tentang makanan dan fungsi kognitifnya telah dilakukan," demikian ditulis Sampfer bersama koleganya. "Ini sebaiknya menjadi prioritas untuk riset mendatang," demikian kesimpulan mereka.
Demikianlah Artikel Tentang Studi Manfaat Tahu Kedelai Oleh Ahli Kesehatan, lihat juga postingan sebelumnya yaitu Kiat sukses menghadapi keuangan dimasa-masa sulitwww.wahok.com tips cara membuat tahu sumedang wah ok proses pembuatan tahu tradisional
Tahu, produk kedelai yang lama digembor-gemborkan sebagai makanan sehat ternyata mempunyai hubungan dengan makin tingginya risiko kemunduran mental pada orang dewasa yang lebih tua, menurut sebuah laporan.
Akan tetapi, studi ini masih merupakan langkah pertama dan tidak dapat secara definitif menentukan apakah konsumsi kedelai menjadi penyebab kemunduran mental atau apakah hal itu terkait dengan suatu faktor gaya hidup lainnya. Diperlukan lebih banyak riset tentang persoalan ini, demikian menurut para peneliti di Harvard dan Columbia University.
"Kemunduran dalam struktur dan fungsi otak yang lebih tajam akibat usia senja (ditemukan) di antara partisipan penelitian yang terbiasa mengkonsumsi tahu lebih sering pada golongan usia pertengahan," demikian ditulis Dr. Lon R. White, dari The Hawaii Center for Health Research di Honolulu, bersama koleganya.
Pria yang memakan dua porsi tahu atau lebih per minggu lebih memperlihatkan kemerosotan mental dan atrofi otak pada usia senja ketimbang orang yang memakan sedikit tahu atau sama sekali tidak memakannya, demikian menurut studi yang berlangsung lama terhadap 8.000 pria Amerika-Jepang yang tinggal di Hawaii.
Selain itu, hasil yang sama juga terlihat pada 502 isteri dari pria yang diamati dalam studi tersebut, demikian menurut laporan dalam edisi April The Journal of the American College of Nutrition tersebut.
Baca juga: Tips Ampuh Mengatasi Rekan Kerja Yang Membosankan
Para pria ini melaporkan konsumsi berbagai jenis makanan mereka pada pertengahan tahun 1960an hingga pada awal 1970an, dan sekitar 20 tahun kemudian, ketika mereka berusia 70 hingga awal 90-an, mereka menjawab berbagai test tentang fungsi mental. Para peneliti ini juga melakukan scan otak pada hampir sebanyak 600 pria dan otopsi pada 290 orang yang telah meninggal.
Orang yang memakan tahu tersebut memang sebagianbesar lahir di Jepang, tetapi para peneliti ini sama sekali tidak dapat menemukan tentang kehidupan awal mereka, seperti konsumsi, nutrisi dan pendidikan yang dapat menjelaskan temuan ini.
Kalau memang Tahu berkaitan dengan dimensia, tidak jelas mengapa di negara-negara Asia, dimana kedelai dikonsumsi jauh lebih sering ketimbang di Amerika Serikat, tidak memperlihatkan tingkat kemunduran mental yang tinggi pada orang tua, demikian menurut laporan tersebut.
Itu mungkin terjadi karena fitoestrogen - suatu zat mirip estrogen yang secara alami terdapat pada kedelai - mungkin mempunyai suatu pengaruh pada otak yang makin tua, demikian pendapat sementara para peneliti ini. Estrogen sangat berhubungan dengan kinerja mental dan struktur otak selama proses penuaan. Wanita di Jepang, yang mengkonsumsi jumlah kedelai yang lebih banyak ketimbang wanita di Barat, mempunyai tingkat penyakit akibat estrogen yang lebih rendah seperti osteoporosis dan kanker payudara.
"Jelas, hasil ini menarik, meskipun harus dilihat sebagai studi awal," demikian menurut editorial yang ditulis oleh Dr. Meir J. Stampfer, dari Harvard School of Public Health, Boston, Massachusetts, dan para koleganya.
Penulis editorial ini menekankan bahwa walaupun data ini berbau "provokatif", terlalu dini mengatakan bahwa Tahu memang terkait dengan kemunduran mental. Diperlukan riset yang sangat banyak sebelum menerapkan temuan ini.
Kemunduran mental merupakan kondisi umum di kalangan orang tua, dan "faktor makanan mungkin terbukti penting untuk mencegahnya, tetapi data terlalu sedikit, dan beberapa studi yang dilakukan terhadap penduduk dalam jumlah besar tentang makanan dan fungsi kognitifnya telah dilakukan," demikian ditulis Sampfer bersama koleganya. "Ini sebaiknya menjadi prioritas untuk riset mendatang," demikian kesimpulan mereka.
Demikianlah Artikel Tentang Studi Manfaat Tahu Kedelai Oleh Ahli Kesehatan, lihat juga postingan sebelumnya yaitu Kiat sukses menghadapi keuangan dimasa-masa sulitwww.wahok.com tips cara membuat tahu sumedang wah ok proses pembuatan tahu tradisional
Komentar
Posting Komentar